Kembali
Tips Sehat cara mengurangi insomnia
03 Jul 2023
·Oleh : Puskesmaskutautara
·23100 kali dibaca

Insomnia adalah gangguan tidur yang mengakibatkan penderitanya kesulitan untuk tidur. Penderita insomnia juga seringkali terbangun di tengah malam dan tidak dapat tidur kembali.
Insomnia dapat mengakibatkan penderitanya tidak memiliki waktu tidur yang cukup. Hal tersebut bisa berdampak pada kesehatan fisik maupun mental, seperti mudah merasa lelah, penurunan sistem kekebalan tubuh, kurang fokus, gangguan kecemasan (anxiety disorder), dan lain sebagainya.
Insomnia terbagi menjadi 2 jenis, yaitu insomnia akut dan insomnia kronis. Insomnia akut merupakan gangguan tidur yang terjadi dalam jangka waktu pendek, yakni hanya terjadi selama beberapa hari atau minggu. Di sisi lain, insomnia kronis adalah gangguan yang menyebabkan seseorang kesulitan tidur dalam jangka waktu panjang, bisa berbulan-bulan dan bersifat kambuhan.
Penyebab Insomnia
Penyebab insomnia sangat beragam, mulai dari masalah mental hingga kondisi medis tertentu. Penyebab tersebut juga berbeda-beda berdasarkan jenis insomnia yang diderita.
Penyebab insomnia akut yaitu:
- Beradaptasi dengan lingkungan baru, seperti pindah ke rumah baru.
- Stres karena pekerjaan.
- Jet lag, yaitu gangguan tidur yang dikarenakan bepergian ke daerah dengan zona waktu berbeda.
- Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, obat asma, atau obat tekanan darah.
- Konsumsi kafein, nikotin, dan alkohol berlebih.
- Konsumsi makanan berlebih sebelum tidur yang menyebabkan tubuh terasa tidak nyaman saat berbaring.
Sementara itu, penyebab insomnia kronis yaitu:
- Gangguan mental, seperti post traumatic stress disorder (PTSD), gangguan kecemasan, depresi, dan lain sebagainya.
- Kondisi medis tertentu, seperti asma, penyakit parkinson, GERD, kanker, penyakit jantung, hipertensi atau tekanan darah tinggi dan lain sebagainya.
- Menderita gangguan tidur lain, seperti sleep apnea.
- Kebiasaan menonton televisi atau bekerja di tempat tidur.
- Menggunakan ponsel sebelum tidur.
Faktor Risiko Insomnia
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko insomnia adalah sebagai berikut:
- Berjenis kelamin wanita. Hal ini dikarenakan wanita sering mengalami perubahan hormonal, terutama ketika memasuki siklus menstruasi atau menopause, sehingga berdampak pada siklus tidur.
- Berusia 60 tahun ke atas. Risiko insomnia dapat meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
- Memiliki pekerjaan yang menerapkan sistem shift.
- Memiliki rutinitas dengan tingkat stres tinggi.
- Mengidap kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung, obesitas atau berat badan berlebih, dan lain sebagainya.
Gejala Insomnia
Gejala utama dari insomnia adalah kesulitan untuk tidur di malam hari. Selain itu, gejala umum dari insomnia adalah sebagai berikut:
- Mudah merasa lelah dan sulit berkonsentrasi saat melakukan aktivitas di siang hari.
- Mudah terbangun di malam hari dan tidak dapat tidur kembali.
- Perubahan emosional.
- Mengantuk di siang hari namun tidak bisa tidur.
- Daya ingat menurun.
- Gairah seks menurun.
Cara Mengatasi Insomnia
Cara mengatasi insomnia tergantung dari tingkat keparahan dan faktor penyebabnya. Apabila insomnia cenderung ringan dan baru bersifat akut, dokter akan menyarankan pasien untuk menerapkan gaya hidup sehat, seperti:
- Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.
- Membatasi konsumsi kafein dan alkohol.
- Berhenti merokok.
- Rutin berolahraga.
- Menghindari penggunaan ponsel atau alat elektronik lainnya sebelum tidur.
- Menghindari konsumsi makanan secara berlebihan sesaat sebelum tidur.
- Meredupkan atau mematikan lampu di kamar sebelum tidur.
Sedangkan, insomnia kronis akan ditangani dokter melalui beberapa tindakan medis, seperti:
- Meresepkan obat tidur. Namun, penggunaan obat tidur ini hanya bersifat sementara dan bukan untuk mengatasi insomnia sepenuhnya.
- Konseling dan psikoterapi.
sumber : https://www.siloamhospitals.com/
Media (Foto atau Video)

03 Jul 2023
·Puskesmaskutautara
·23100 kali dibaca
Artikel lainnya