<p>Tuberkolosis (TB) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri <em>Mycobacterium tuberculosis</em>. Penyakit TB sangat mudah menular melalui percikan ludah (droplet) penderita TB yang batuk atau bersin.</p> <p>Infeksi bakteri TB bisa menyerang hampir ke seluruh bagian tubuh, termasuk paru-paru dan jaringan atau organ di luar paru, seperti otak, selaput meningen, kelenjar limfa, ginjal, hingga tulang.</p> <h3><strong>Kelompok yang Membutuhkan Skrining TB</strong></h3> <p>Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa kelompok orang yang perlu mendapatkan skrining TB. Berikut ini adalah kelompok-kelompok yang kemungkinan perlu melakukan skrining TB:</p> <ul> <li>Orang yang kontak langsung dengan penderita TB, seperti tenaga medis</li> <li>Orang yang tinggal serumah dengan penderita TB</li> <li>Orang yang tinggal di lingkungan padat penduduk, lingkungan kumuh, atau barak pengungsian</li> <li>Orang yang bekerja di lingkungan yang ramai, seperti perkantoran</li> <li>Orang yang bekerja di tempat penampungan tunawisma, panti jompo, atau penjara</li> <li>Perokok, orang lanjut usia, atau orang yang menderita malnutrisi, DM atau HIV/AIDS</li> </ul> <p>Meski begitu, perlu tidaknya skrining akan ditentukan berdasarkan hasil kuesioner khusus yang akan diberikan oleh petugas kesehatan. Kuesioner ini berisi pertanyaan untuk melihat seberapa besar risiko pasien terinfeksi TB dan apakah pasien memerlukan skrining TB.</p> <h3><strong>Skrining TB pada Orang Dewasa</strong></h3> <p>Skrining sebagai upaya penanggulangan TB bisa dilakukan pada orang dewasa dan anak-anak. Pada orang dewasa, setelah melakukan anamnesis atau tanya jawab, akan dilakukan serangkaian tes berikut ini:</p> <h4><strong>Tes dahak</strong></h4> <p>Tes dahak atau menggunakan sampel dahak untuk mendeteksi bakteri TB. Dokter akan memberikan wadah khusus yang sudah disteril untuk menampung dahak.</p> <p>Dahak yang diperlukan dalam pemeriksaan BTA diambil sewaktu, yaitu dahak pertama yang diambil saat berkunjung ke fasilitas kesehatan, serta yang diambil di pagi hari, yaitu dahak tampungan di pagi hari segera setelah bangun tidur. Sampel dahak tersebut kemudian dibawa ke faskes, baik itu puskesmas atau rumah sakit.</p> <p>Agar lebih mudah mengeluarkan dahak, ada beberapa tips yang bisa dilakukan, yaitu:</p> <ul> <li>Minum lebih banyak supaya dahak lebih mudah keluar.</li> <li>Saat pagi hari sebelum mengambil sampel dahak, gosok gigi tanpa menggunakan cairan antiseptik atau obat kumur.</li> <li>Tarik napas dalam-dalam dan tahan beberapa detik, kemudian keluarkan batuk dengan agak keras agar dahak keluar.</li> <li>Ulangi langkah tadi beberapa kali sampai dahak yang keluar cukup untuk sebagai sampel.</li> <li>Pastikan yang keluar bukanlah air liur, melainkan dahak yang bertekstur kental dan berwarna.</li> <li>Simpan dahak di dalam wadah yang telah disediakan dan tutup rapat.</li> <li>Simpan wadah tersebut di ruangan yang dingin, sebisa mungkin jangan simpan di dalam suhu ruang.</li> </ul> <p>Bila kesulitan mengeluarkan dahak, dianjurkan untuk menghirup uap hangat dari air panas atau ketika mandi dengan air panas. Namun, lakukanlah dengan hati-hati agar kulit tidak mengalami luka bakar.</p> <p>Bila dari hasil tes dahak ditemukan bakteri TB, maka orang tersebut didiagnosis menderita TB dan perlu mendapatkan penanganan.</p> <h4> </h4>
Kegiatan Skrining TBC di Lapas Kelas II A
30 Aug 2023